Lapisan sessiob atau session layer’ merupakan lapisan ke lima dari model referensi OSI . Lapisan ini menerapkan suatu mekanisme Kontrol dialog antara dua aplikasi. Di samping itu, lapisan ini menyediakan sarana untuk membangun hubungankomunikasi antara dua program aplikasi dan menggunakanya.
Beberapa protokol yang terdapat pada layer ini adalah NETBIOS, NETBEUI (NETBIOS Extended User Interface) dan PAP (Printer Access Protokol). NETBIOS merupakan suatu session interface dan protokol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke presentation layer dan application layer . NETBEUI merupakan suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft Networking, seperti Windows NT dan LAN Manager ADSP (AppleTalk Data Stream Protokol). Sedangkan PAP Terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan Apple Talk.
Pada lapisan session ini terdapat dua jenis layanan, yaitu :
1. Pembentukan dan pemutusan hubungan antara entitas presentasi.
2. Mengatur pertukaran data, menentukan batas dan melakukan sinkronisasi operasi data antar dua entitas presentasi pada lapisan diatasnya.
Selain dari layan session layer, juga akan dibahas masalah unjuk kerja jaringan komputer yang akan meliputi masalah unjuk kerja jaringan komputer, pengukuran unjuk kerja jaringan komputer, rancangan system untuk memperoleh unjuk kerja yang lebih baik dan protokol – protokol untuk jaringan berunjuk kerja tinggi di masa yang akan datang.
Sebuah layannan session layer melaksanakan pengendalian dialog. Session memungkinkan lalu lintas bergerak dalam dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (Analog dengan rel kereta api tunggal), sessioan layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat.
Layanan session diatas disebut manajemen token . Untuk sebagai protokol , adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan token – token yang dapat di gilirkan.Hanya pihak yang memegang Token yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan session lainya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi, ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin satu ke mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 Jam antara dua crash yang dapat terjadi. Setelah masing –masing transfer dibatalkan , Seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan bisa saja mengalami kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan di transfer ulang.
Dalam beberapa standart protokol jaringan, lapisan sessiondan lapisan transportdi gabung menjadi satu lapisan. Jadi pada dasarnya lapisan session bertugas mengontrol kerja sama antar komputer yang sedang berkomunikasi.
Dalam masalah unjuk kerja dibagi menjadi beberapa hal, yaitu :
1. Masalah – Masalah unjuk kerja.
2. Pengukuran unjuk kerja jaringan.
3. Rancangan sistem untuk memperoleh unjuk kerja yang lebih baik dan protokol – protokol yang digunkan jaringan berunjuk kerja tinggi dimasa depan.
2.1 Masalah – masalah Unjuk Kerja pada Jaringan Komputer
Berapa masalah unjuk kerja, misalnya kemacetan, di sebabkan oleh kelebihan beban sumber daya secara berkala. Bila lalu lintas padat yang melebihi kemampuan router secara tiba – tiba sampai di router, maka kemacetan akan mulai terbentuk dan unjuk kerja pun mulai terganggu.
Unjuk kerja juga akan menurun bila terdapat ketidakseimbangan pada struktur sumber daya. Misalnya, bila suatu saluran komunikasi gigabit dihubungkan ke PC yang unjuk kerjanya rendah, maka CPU tidak akan mampu memproses paket – paket yang masuk dengan sangat cepat, karena itu sebagian paket akan hilang.
Contoh kedua kelebihan beban sinkron adalah keadaan setelah terjadinya gangguan listrik.Bahkan bila tanpa kelebihan beban sinkron dan terdapat sumberdaya yang cukup sekalipun, unjuk kerja yang buruk dapat terjadi sehubungan dengan adanya kurangnya pengaturan sistem.
Kualitas penting yang perlu diingat ketika akan melakukan unjuk kerja jaringan adalah perkalian delay bandwith. Nilai ini di peroleh denagn mengalikan bandwith(dalam bit/detik) oleh waktu delay pulang pergi (dalam detik). Perkalian ini merupakan kapasitas saluran dari penerima ke pengirim dan kembali ke penerima.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa untuk memperoleh unjuk kerja yang baik, jendela pengirim paling tidak harus sebesar perkalian delay – bandwith , akan lebih baik lagi bila lebih besar karena penerima mungkin tidak dapat memberikan respon dengan segera.
1. Mengukur parameter jaringan yang relevan dengan unjuk kerjanya.
2. Mencoba untik memahami apa yang terjadi.
3. Mengubah suatu parameter.
Langkah – langkah ini diulangi berkali – kali sampai unjuk kerjanya menjadi lebih baik dan peningkatan yang lebih baik tercapai.
Pengukuran dapat dilakukan dengan berbagai cara dan di beberapa lokasi. Jenis pengukuran yang paling besar adalah dengan menghidupkan Timer ketika memulai suatu aktivitas dan menggunakannya untuk melihat seberapa lama aktivitas tersebut memerlukan waktu.
Pengukuran dan perubahan parameter seringkali dapat meningkatkan unjuk kerja, namun keduanya tidak dapat menggantikan rancangan yang bagus.Dalam perancangan system untuk memperoleh unjuk kerja yang baik, di perlukan aturan – aturan.Aturan – aturan itu tidak hanya pada rancangan jaringan tetapi juga pada software dan sistem operasi.
Aturan – aturan dalam perancangan system adalah sebagai berikut :
1. Kecepatan CPU lebih penting dari kecepatan jaringan.
Apabila kita memperbesar kecepatan CPU, Kita akan memperoleh Throughput yang hamper dua kali lebih besar. Sedangkan, apabila kita memperbesar kapasitas jaringan seringkali tidak mempunyai efek apapun, karena biasanya informasi akan terpusat pada host.
2. Mengurangi jumlah paket untuk mengurangi overhead software.
Pemrosesan TPDU mempunyai sejumlah overhead tertentu missal pemrosesan header dan sejumlah pemrosesan byte (melaksanakan checksum). Setiap paket yang datang dapat menyebabkan suatu interrupt Pengurangan dengan factor n pada TPDU yang dikirimkan dapat mengurangi interrupt dan over-head paket dengan factor n.
3. Meminimalkan context switch.
Context switch merupakn suatu yang berbahaya, karena context switch ini mempunyai sifat yang sama dengan interrupt. Untuk mengurangi context switch, TPDU kecil yang datang harus dikumpulkan dan dilewatkan pengguna sekaligus.
4. Mengurangi penyalinan.
Yang lebih buruk dari context switch adalah membuat penyalina beberapa kali. Setelah paket diterima oleh interface jaringan dalam buffer hardware khusus, biasanya paket disalin ke buffer kernel. Dari sini paket disalin ke buffer network layer, kemudian ke buffer transport layer dan akhirnya ke proses aplikasi penerima. Sistem operasi yang cerdik akan menyalin NWC/ sekali, tetapi tidaklah biasa mengharuskan sekitar lima buah instruksi per word(pengambilan, penyimpanan, penambahan register, index, pengujian end of data dan pencabangan bersyarat).
5. Anda dapat bandwith lebuh banyak namun tidak bisa membeli delay yang rendah.
Pemasangan serat optic kedua ke serat optic pertama akan menggandakan bandwtih namun tidak mengurangi pengurangan delay. Membuat delay lebih pendek memerlukan perbaikan software protokol , system operasi atau interface jaringan.
6. Menghindari kemacetan lebih baik dari memulihkan dari kemacetan.
Ketika jaringan mengalami kemacetan, maka paket akan hilang, bandwith terbuang sia-sia, terjadi delay yang tak diperlukan dan banyak lagi hal lainya. Pemulihan dari akibat kemacetan mebutuhkan waktu dan kesabaran.
7. Menghindari timeout.
Timer diperlukan dalam jaringan, namun timer harus dipakai secar hati-hati dan time out harus diminimumkan.Pada saat timer berhenti, umumnya beberapa kegiatan diulangi. Bila pengulangan ini benarbenar diperlukan tidak akan terjadi masalah, namun pengulangan kegiatan yang tak perlu merupakan tindakan yang sia-sia.
Masalah yang pertama adalah banyaknya protokol yang menggunakan nomor urut 16 bit atau 32 bit. Pada kecepatan 1 Gbps,, hanya diperlukan waktu 32 detik untuk mengirimkan 2 pangkat 32 byte. Bila nomor urut dikaitkan dengan byte, maka sebuah pengiriman dapat memulai transmisi byte 0, dan kemudian dalam waktu 32 detik lagi akan kembali pada byte 0 lagi.
Masalah kedua adalah bahwa kecepatan komunikasi telah jauh meningkat lebih cepat dibanding dengan kecepatan komputasi. Masalah ketiga adalah protokol go-back n mempunyai unjuk kerja yang buruk pada saluran yang mempunyai delay bandwith yang besar. Pada gambar 1 kita bisa melihat waktu yang diperlukan file berukuran 1 MB sejauh 400 km pada bermacam-macam transmisi. Pada kecepatan sampai 1 Mbps, waktu transmisi didominasi oleh kelajuan dimana bit-bit dikirim-kan (Gambar 1)
Gambar 7.1 waktu untuk mentransfer dan memberi acknowledgmentfileberukuran 1 MB melalui kabel sepanjang 4000 km
Masalah yang terakhir adalah hasil dari aplikasi baru, seperti multimedia. Sekarang kita beralih dari pembahasan masalah ke cara mengatasinya. Pertama kali kita akan melihat mekanisme protokol , layout paket dan software protokol .
Protokol lama umumnya dirancang untuk meminimumkan jumlah bit pada kabel, yang sering kali dilakukan dengan menggunakan field-field kecil dan dikemas bersama-sama ke dalam byte atau word. Sekarang, bandwith yang lebar sudah bisa diperoleh. Cara untu mempercepat adalah membangun interface jaringan cepat dalam hardware. Kesulitan dalam menggunakan strategi ini adalah bahwa tanpa adanya protokol yang sangat sederhana, hardware hanya papan yang disispkan CPU kedua dan programnya sendiri.
Layout paket merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam jaringan gigabit.Header harus berisi field sesedikit mungkin untuk mengurangi pemrosesan dan field-field ini harus cikup besar untuk melaksanakan tugas dan dapat meratakan word-nya untuk memudahkan pemrosesan.
Terdapat dua buah alas an bahwa header dan data harus di checksum secara terpisah. Pertama, untuk memungkinkan protokol untuk melakukan checksum terhadap header dan bukan terhadap data. Kedua, untuk melakukan verifikasi bahwa header telah benar sebelum memulai menyalin data ke ruang pengguna.
Terakhir adalah penggunaan software protokol yang sesuai. Banyak protokol -protokol terdahulu cenderung menekan pada apa yang harus dilakukan jika terjadi masalah (misalnya, paket yang hilang), untuk membuat protokol bekerja cepat, perancang harus mengarahkannya untuk meminimumkan maka waktu pemrosesan ketika semuanya berjalan dengan baik.
Masalah kedua dari penggunaan software protokol adalah meminimukan waktu penyalina. Seperti kita lihat, bahwa penyalinan seringkali merupakan sumber utama overhead. Idealnya, hardware harus menampung setiap paket masuk sebagai blok data yang berkesinambungan. Kemudian software harus menyalin paket ini ke buffer pengguna sebagai salinan blok tunggal.
Beberapa protokol yang terdapat pada layer ini adalah NETBIOS, NETBEUI (NETBIOS Extended User Interface) dan PAP (Printer Access Protokol). NETBIOS merupakan suatu session interface dan protokol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke presentation layer dan application layer . NETBEUI merupakan suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft Networking, seperti Windows NT dan LAN Manager ADSP (AppleTalk Data Stream Protokol). Sedangkan PAP Terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan Apple Talk.
Pada lapisan session ini terdapat dua jenis layanan, yaitu :
1. Pembentukan dan pemutusan hubungan antara entitas presentasi.
2. Mengatur pertukaran data, menentukan batas dan melakukan sinkronisasi operasi data antar dua entitas presentasi pada lapisan diatasnya.
Selain dari layan session layer, juga akan dibahas masalah unjuk kerja jaringan komputer yang akan meliputi masalah unjuk kerja jaringan komputer, pengukuran unjuk kerja jaringan komputer, rancangan system untuk memperoleh unjuk kerja yang lebih baik dan protokol – protokol untuk jaringan berunjuk kerja tinggi di masa yang akan datang.
1 Layanan Session Layer
Session Layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data bisa, seperti yang dilakukan oleh Transport layer, juga menyedikan layanan yang istimewa untuk aplikasi – aplikasi tertentu. Sebuah Sessions digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote time sharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin ke mesin lainnya.Sebuah layannan session layer melaksanakan pengendalian dialog. Session memungkinkan lalu lintas bergerak dalam dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (Analog dengan rel kereta api tunggal), sessioan layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat.
Layanan session diatas disebut manajemen token . Untuk sebagai protokol , adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan token – token yang dapat di gilirkan.Hanya pihak yang memegang Token yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan session lainya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi, ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin satu ke mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 Jam antara dua crash yang dapat terjadi. Setelah masing –masing transfer dibatalkan , Seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan bisa saja mengalami kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan di transfer ulang.
Dalam beberapa standart protokol jaringan, lapisan sessiondan lapisan transportdi gabung menjadi satu lapisan. Jadi pada dasarnya lapisan session bertugas mengontrol kerja sama antar komputer yang sedang berkomunikasi.
2 .Unjuk Kerja Session Layer
Masalah untuk kerja merupakan sesuatu yang sangat penting dalam jaringan komputer.Masalah unjuk kerja ini muncul bukan hanya dalam Transport Layer maupun session layer, Akantetapi network layercenderung sangat berkepentingan dalam masalah routing dan kontrol kemacetan.Dalam masalah unjuk kerja dibagi menjadi beberapa hal, yaitu :
1. Masalah – Masalah unjuk kerja.
2. Pengukuran unjuk kerja jaringan.
3. Rancangan sistem untuk memperoleh unjuk kerja yang lebih baik dan protokol – protokol yang digunkan jaringan berunjuk kerja tinggi dimasa depan.
2.1 Masalah – masalah Unjuk Kerja pada Jaringan Komputer
Berapa masalah unjuk kerja, misalnya kemacetan, di sebabkan oleh kelebihan beban sumber daya secara berkala. Bila lalu lintas padat yang melebihi kemampuan router secara tiba – tiba sampai di router, maka kemacetan akan mulai terbentuk dan unjuk kerja pun mulai terganggu.
Unjuk kerja juga akan menurun bila terdapat ketidakseimbangan pada struktur sumber daya. Misalnya, bila suatu saluran komunikasi gigabit dihubungkan ke PC yang unjuk kerjanya rendah, maka CPU tidak akan mampu memproses paket – paket yang masuk dengan sangat cepat, karena itu sebagian paket akan hilang.
Contoh kedua kelebihan beban sinkron adalah keadaan setelah terjadinya gangguan listrik.Bahkan bila tanpa kelebihan beban sinkron dan terdapat sumberdaya yang cukup sekalipun, unjuk kerja yang buruk dapat terjadi sehubungan dengan adanya kurangnya pengaturan sistem.
Kualitas penting yang perlu diingat ketika akan melakukan unjuk kerja jaringan adalah perkalian delay bandwith. Nilai ini di peroleh denagn mengalikan bandwith(dalam bit/detik) oleh waktu delay pulang pergi (dalam detik). Perkalian ini merupakan kapasitas saluran dari penerima ke pengirim dan kembali ke penerima.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa untuk memperoleh unjuk kerja yang baik, jendela pengirim paling tidak harus sebesar perkalian delay – bandwith , akan lebih baik lagi bila lebih besar karena penerima mungkin tidak dapat memberikan respon dengan segera.
2.2 Pengukuran Unjuk Kerja Jaringan
Loop dasar yang dipakai untuk meningkatkan unjuk kerja jaringan terdiri dari langkah – langkah berikut ini :1. Mengukur parameter jaringan yang relevan dengan unjuk kerjanya.
2. Mencoba untik memahami apa yang terjadi.
3. Mengubah suatu parameter.
Langkah – langkah ini diulangi berkali – kali sampai unjuk kerjanya menjadi lebih baik dan peningkatan yang lebih baik tercapai.
Pengukuran dapat dilakukan dengan berbagai cara dan di beberapa lokasi. Jenis pengukuran yang paling besar adalah dengan menghidupkan Timer ketika memulai suatu aktivitas dan menggunakannya untuk melihat seberapa lama aktivitas tersebut memerlukan waktu.
Pengukuran dan perubahan parameter seringkali dapat meningkatkan unjuk kerja, namun keduanya tidak dapat menggantikan rancangan yang bagus.Dalam perancangan system untuk memperoleh unjuk kerja yang baik, di perlukan aturan – aturan.Aturan – aturan itu tidak hanya pada rancangan jaringan tetapi juga pada software dan sistem operasi.
Aturan – aturan dalam perancangan system adalah sebagai berikut :
1. Kecepatan CPU lebih penting dari kecepatan jaringan.
Apabila kita memperbesar kecepatan CPU, Kita akan memperoleh Throughput yang hamper dua kali lebih besar. Sedangkan, apabila kita memperbesar kapasitas jaringan seringkali tidak mempunyai efek apapun, karena biasanya informasi akan terpusat pada host.
2. Mengurangi jumlah paket untuk mengurangi overhead software.
Pemrosesan TPDU mempunyai sejumlah overhead tertentu missal pemrosesan header dan sejumlah pemrosesan byte (melaksanakan checksum). Setiap paket yang datang dapat menyebabkan suatu interrupt Pengurangan dengan factor n pada TPDU yang dikirimkan dapat mengurangi interrupt dan over-head paket dengan factor n.
3. Meminimalkan context switch.
Context switch merupakn suatu yang berbahaya, karena context switch ini mempunyai sifat yang sama dengan interrupt. Untuk mengurangi context switch, TPDU kecil yang datang harus dikumpulkan dan dilewatkan pengguna sekaligus.
4. Mengurangi penyalinan.
Yang lebih buruk dari context switch adalah membuat penyalina beberapa kali. Setelah paket diterima oleh interface jaringan dalam buffer hardware khusus, biasanya paket disalin ke buffer kernel. Dari sini paket disalin ke buffer network layer, kemudian ke buffer transport layer dan akhirnya ke proses aplikasi penerima. Sistem operasi yang cerdik akan menyalin NWC/ sekali, tetapi tidaklah biasa mengharuskan sekitar lima buah instruksi per word(pengambilan, penyimpanan, penambahan register, index, pengujian end of data dan pencabangan bersyarat).
5. Anda dapat bandwith lebuh banyak namun tidak bisa membeli delay yang rendah.
Pemasangan serat optic kedua ke serat optic pertama akan menggandakan bandwtih namun tidak mengurangi pengurangan delay. Membuat delay lebih pendek memerlukan perbaikan software protokol , system operasi atau interface jaringan.
6. Menghindari kemacetan lebih baik dari memulihkan dari kemacetan.
Ketika jaringan mengalami kemacetan, maka paket akan hilang, bandwith terbuang sia-sia, terjadi delay yang tak diperlukan dan banyak lagi hal lainya. Pemulihan dari akibat kemacetan mebutuhkan waktu dan kesabaran.
7. Menghindari timeout.
Timer diperlukan dalam jaringan, namun timer harus dipakai secar hati-hati dan time out harus diminimumkan.Pada saat timer berhenti, umumnya beberapa kegiatan diulangi. Bila pengulangan ini benarbenar diperlukan tidak akan terjadi masalah, namun pengulangan kegiatan yang tak perlu merupakan tindakan yang sia-sia.
2.3 Rancangan Sistem Untuk Memperoleh Unjuk Kerja Yang Lebih Baik
Pada awal tahun 1990-an , jaringan gigabit mulai muncul. Banyak masalah yang timbul karena kemunculan jaringan ini. Pada bagian ini akan dibahas beberapa masalah yang terjadi dan bagaimana cara mengatasinya.Masalah yang pertama adalah banyaknya protokol yang menggunakan nomor urut 16 bit atau 32 bit. Pada kecepatan 1 Gbps,, hanya diperlukan waktu 32 detik untuk mengirimkan 2 pangkat 32 byte. Bila nomor urut dikaitkan dengan byte, maka sebuah pengiriman dapat memulai transmisi byte 0, dan kemudian dalam waktu 32 detik lagi akan kembali pada byte 0 lagi.
Masalah kedua adalah bahwa kecepatan komunikasi telah jauh meningkat lebih cepat dibanding dengan kecepatan komputasi. Masalah ketiga adalah protokol go-back n mempunyai unjuk kerja yang buruk pada saluran yang mempunyai delay bandwith yang besar. Pada gambar 1 kita bisa melihat waktu yang diperlukan file berukuran 1 MB sejauh 400 km pada bermacam-macam transmisi. Pada kecepatan sampai 1 Mbps, waktu transmisi didominasi oleh kelajuan dimana bit-bit dikirim-kan (Gambar 1)
Gambar 7.1 waktu untuk mentransfer dan memberi acknowledgmentfileberukuran 1 MB melalui kabel sepanjang 4000 km
Masalah yang terakhir adalah hasil dari aplikasi baru, seperti multimedia. Sekarang kita beralih dari pembahasan masalah ke cara mengatasinya. Pertama kali kita akan melihat mekanisme protokol , layout paket dan software protokol .
Protokol lama umumnya dirancang untuk meminimumkan jumlah bit pada kabel, yang sering kali dilakukan dengan menggunakan field-field kecil dan dikemas bersama-sama ke dalam byte atau word. Sekarang, bandwith yang lebar sudah bisa diperoleh. Cara untu mempercepat adalah membangun interface jaringan cepat dalam hardware. Kesulitan dalam menggunakan strategi ini adalah bahwa tanpa adanya protokol yang sangat sederhana, hardware hanya papan yang disispkan CPU kedua dan programnya sendiri.
Layout paket merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam jaringan gigabit.Header harus berisi field sesedikit mungkin untuk mengurangi pemrosesan dan field-field ini harus cikup besar untuk melaksanakan tugas dan dapat meratakan word-nya untuk memudahkan pemrosesan.
Terdapat dua buah alas an bahwa header dan data harus di checksum secara terpisah. Pertama, untuk memungkinkan protokol untuk melakukan checksum terhadap header dan bukan terhadap data. Kedua, untuk melakukan verifikasi bahwa header telah benar sebelum memulai menyalin data ke ruang pengguna.
Terakhir adalah penggunaan software protokol yang sesuai. Banyak protokol -protokol terdahulu cenderung menekan pada apa yang harus dilakukan jika terjadi masalah (misalnya, paket yang hilang), untuk membuat protokol bekerja cepat, perancang harus mengarahkannya untuk meminimumkan maka waktu pemrosesan ketika semuanya berjalan dengan baik.
Masalah kedua dari penggunaan software protokol adalah meminimukan waktu penyalina. Seperti kita lihat, bahwa penyalinan seringkali merupakan sumber utama overhead. Idealnya, hardware harus menampung setiap paket masuk sebagai blok data yang berkesinambungan. Kemudian software harus menyalin paket ini ke buffer pengguna sebagai salinan blok tunggal.